“Ke sini!
Ke sini, sayang.
Mari kesini. Mari kejalan yang ini.
oh Jangan, jangan kau teruskan itu.
Mari kesini.”
Ah, kau tetap saja berjalan di sana.
Ku panggil-panggil kau, sayang.
Untuk bersamaku, kembali.
*
Aku berjalan denganmu, saat itu.
Tapi aku tahu betul, kita sudah salah mengambil jalan.
Aku tahu betul itu.
Kita sudah tersesat.
Semakin jauh. Semakin jauh. Menjauh.
*
Dan aku mengambil jalanku.
Kupanggil-panggil dirimu.
Untuk kembali pada jalan ini.
Ah, kau tetap tak ingin.
Meski kau pun tau,
Kau tersesat.
Tapi entah kenapa
kau tak kembali jua.
Ah, kau terus saja berjalan.
Semakin jauh. Semakin jauh. Menjauh.
Dan aku Terus berjalan.
meski jalan ini mendaki dan sulit.
Ah, kau terus berjalan di sana sayang.
aku hanya bisa melihatmu.Menangis.
menangis. dalam air mataku.
Dan kau entah dimana sekarang.
*
oh tidak!
aku hanya sedang Menunggu kejutan.
Bahwa kita akan bertemu di penghujung jalan.
Jalan yang sama.
Pintu yang sama.
Surga.
Read Full Post »